Yap, itulah kenyataan yang terjadi saat ini dinegeri ini. Orang-orang ekonomi menyebutnya dengan dengan istilah sektor real. Seperti kita ketahui, pada saat ini parameter pemerintah dalam mengukur kemajuan ekonomi hanya berdasarkan angka - angka investasi (dalam bentuk mata uang asing) yang masuk kedalam negeri dan nilai kuota ekspor non migas serta bariabel - variabel antara lain seperti suku bunga bank. Pemerintah tidak pernah dengan jelas memaparkan kondisi sesungguhnya jumalh angkatan kerja masyarakat negeri ini dalam kondisi menganggur.
Pada kenyataan nya sehari-hari gw masi ngeliat, teman2 seangkatan, adik kelas baik dari perguruan tinggi ternama ataupun biasa-biasa saja apalagi swasta dengan status terdengar masi dalam kondisi job hunter... menyedihkan memang..
Beberapa diantaranya bekerja untuk hidup, ya bekerja untuk makan malahan. Dalam kondisi ini gw menggolong kan ada 3 type pekerja + pencari rejeki. (sarjana atau lulusan SMA)
1. Bekerja untuk masa depan
2. Bekerja untuk hidup
3. Bekerja untuk makan
+1. Wirausaha
Sisanya job less...
Bekerja untuk masa depan
Beruntunglah orang-orang yang memiliki nasib seperti ini, biasanya mereka memiliki pekerjaan bagus dengan jenjang karir yang cukup menjanjikan dan berada dalam posisi comfort zone. Artinya mereka memiliki pekerjaan yang layak, tabungan hari depan. Biasanya orang-orang pada posisi ini adalah pekerja non out sourcing ataupun proffesional2 yang memiliki kapabilitas dan edukasi yang memadai. Posisi ini adalah posisi yang paling ideal menurut undang2 ketenaga kerjaan.
Bekerja untuk hidup
Orang-orang dalam posisi ini adalah tipikal pekerja yang memiliki pekerjaan cukup menjanjikan akan tetapi tidak memiliki masa depan karir yang jelas. Secara finansial gaji yang mereka dapatkan cukup untuk kebutuhan sehari-hari bahkan jika mampu berhemat dapat ditabung. Namun mereka tidak mempunyai kejelasan dan hubungan industrial secara manusiawi. Kebanyakan orang-orang yang berada dalam posisi ini adalah pekerja teredukasi (formal) dan terjebak dalam permainan (akal2 an undang2 perburuhan) para kaum kapitalis. Mereka bekerja dengan jangka waktu kontrak tertentu tanpa ada jaminan hari tua dan pensiun serta kepastian jenjang karir. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang dengan kondisi "I have no choice"
Bekerja untuk makan
Inilah tipikal pekerja yang paling menggenaskan. Mereka lebih sedikit beruntung dari pada romusha. Dalam hubungan industrial jenjang karir mereka boleh dibilang tidak ada sama sekali. Yang paling menyedihkan adalah pendapatan mereka hanya bermanfaat untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari tanpa ada kelebihan sedikit pun.
Entreperneur..
Kelas tangguh, bagian dari kapitalis.
Ngantuk euy...
No comments:
Post a Comment